Skip to main content

Ilmiahnya doa

"Doa adalah senjata orang beriman" 
- Muhammad SAW

Aku baru usai membaca novel The Lost Symbol yang ditulis oleh penulis favoritku- Dan Brown. Untuk kesekian kalinya dan seperti biasanya, setelah membaca novel karya Dan Brown selalu ada fakta tentang science yang belum pernah aku dengar sebelumnya. Science yang menjadi bahasan dalam novel ini adalah Ilmu Noetic.

Noetic merupakan ilmu yang berusaha meneliti potensi pikiran manusia yang belum tergali. Experiment di fasilitas- fasilitas seperti Institute of Noetic Science (IONS) di California dan Princeton Engineering Anomalies Research Lab (PEAR) telah membuktikan secara kategoris bahwa pikiran manusia, jika difokuskan secara tepat, punya kemampuan untuk memengaruhi dan mengubah massa fisik. Penyelidikan mereka memberikan hasil luar biasa yang sama: pikiran- pikiran kita benar- benar berinteraksi dengan dunia fisik, tak peduli kita mengetahuinya atau tidak, dan dapat mengakibatkan perubahan sampai sejauh ranah subatomis.

Secara sederhana, ilustrasinya begini: seperti yang kita ketahui, butiran pasir kecil mempunyai massa, massa yang sangat kecil (sehingga sangat ringan), tapi bisa disebut massa juga. Dan karena punya massa, butiran pasir ini mengeluarkan gravitasi. Sekali lagi, terlalu kecil untuk dirasakan, tapi memang ada. Nah, jika kita mengambil triliunan butiran pasir dan membiarkan mereka tarik-menarik untuk membentuk... katakanlah bulan, gravitasi gabungan mereka akan cukup untuk menggerakkan seluruh lautan, menarik dan menyurutkan air pasang di seluruh planet kita.

Sekarang bagaimana jika dikatakan bahwa pikiran... gagasan mungil apapun yang terbentuk di dalam benak kita sesungguhnya punya massa? Bagaimana jika dikatakan bahwa pikiran adalah suatu benda nyata, entitas terukur dengan massa terukur? Massa yang sangat kecil tentunya, tapi tetap bisa disebut massa juga. Apa implikasinya?

Tepat! Jika pikiran punya massa, pikiran mengeluarkan gravitasi dan bisa menarik benda-benda ke arahnya. Sekarang jika ide tersebut dikembangkan lebih jauh. Apa yang terjadi jika banyak orang mulai memfokuskan diri pada pikiran yang sama? Semua kejadian pikiran yang sama itu mulai bergabung menjadi satu, dan massa kumulatif pikiran ini mulai bertambah . Dan karenanya, gravitasinya bertambah. Dengan kata lain, jika ada cukup banyak orang yang mulai memikirkan hal yang sama, daya gravitasi pikiran itu menjadi nyata dan mengeluarkan kekuatan yang sesungguhnya, dan hal itu bisa memiliki efek terukur di dalam dunia fisik kita.

Lalu apa hubungan itu semua dengan doa? Aku tidak tau definisi doa secara formal, tapi aku yakin semua setuju bahwa kita berdoa ketika kita menginginkan suatu hal dan mengharapkannya terjadi. Aku pernah membaca sebuah artikel tentang cara berdoa. Disitu disebutkan bahwa hal terpenting ketika berdoa yang dilupakan banyak orang adalah mereka tidak memvisualisasikan (menggambarkan) dengan persis dan spesifik apa yang mereka inginkan dalam pikiran mereka (ingat, pikiran punya massa sehingga mengeluarkan gravitasi dan dapat menarik segala hal yang diinginkan ke arahnya). Kebanyakan hanya komat-kamit membaca doa namun tidak khusyu' memintanya. Jadi pikiran manusia memiliki peranan penting untuk terwujudnya doa (semua ini terlepas dari bacaan doa yang sangat aku yakini kekuataanya, namun aku tidak membahas itu disini).

Kalau Noetic mengatakan bahwa pikiran manusia dapat mengubah segala hal sampai ke ranah subatomis, aku meyakini kebenarannya. Namun seperti dikatakan sebelumnya bahwa pikiran dapat mengakibatkan perubahan dunia fisik sampai sejauh ranah subatomis. Dan itu definisi yang harfiah.
Sekarang bayangkan acara- acara doa massal yang biasanya ada di TV, doa yang mungkin ditujukan untuk keselamatan bangsa kita. Ada ribuan orang yang berdoa (mengharapkan dan memikirkan hal yang sama). Bayangkan massa kumulatif yang diciptakan, dan karenya gravitasi yang sangat kuat yang dihasilkan. Semakin banyak yang berdoa, atau semakin sering doa tersebut diulang, maka kekuataanya untuk menjadi nyata sangat besar.

Semakin sering doa itu diminta, semakin sering ia muncul di pikiran, semakin sering diingat, semakin mungkin kita akan melakukan segala upaya untuk mencapai apa yang kita pikirkan. Ketika kita mulai bermimpi, semesta ikut turun tangan mewujudkannya.

- end.

Comments

  1. nice! thanks for sharing! ane juga baca buku itu, terpukau banget :D

    oya, salam kenal, saya Hasna.

    ReplyDelete
  2. Hi Hasna, lucu sy baru sadar kalo ada koment di post ini :)
    terimakasih ya sudah mampir. iya semua karya Dan Brown saya suka, karena semuanya membawa pengetahuan baru kpd pembacanya.
    salam kenal juga ya :)

    vira

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perbedaan Confidence Level dan Significance Level dalam Statistik

"Kenapa harus 95% confidence level?" tanya Anton, mahasiswa yang duduknya selalu di baris paling belakang sayap kiri. Sebuah pertanyaan yang bahkan ahli statistik pun memilih untuk mengatakan itu sebagai nilai moderate biar tidak memusingkan mahasiswa. Pak Zaki hanya manggut menunggu usaha tim presenter untuk menjawab pertanyaan klasik tersebut. Pandu yang paling vokal diantara anggota lainnya mulai membuka suara. Aku memperhatikan sesaat jawabannya. Tidak paham. -- Brain Games sebuah acara menarik di channel National Geographic menghibur diriku sore itu. Seorang pesulap mendekati pria secara acak untuk diajak bermain. "Kau tau berapa panjang sungai Amazon?" tanya si pesulap. Pria tersebut dengan segera menggelengkan kepala. Tampak soalnya terlalu susah. "Baiklah, biar aku permudah. Sebut saja sebuah interval angka antara berapa dan berapa kilometer panjangnya" kembali si pesulap menantangnya. 1 detik... 2 detik... 3 de...

Bagaimana Menentukan Ho dan H1?

Aku pernah berdiskusi dengan temanku Fe tentang penentuan hipotesis dalam statistik. waktu itu lagi bahas hm.. regresi linear kalo gak salah.. setelah lama ngobrol sambil aku bolak- balik catatannya dia yang super rapi itu, sampailah aku pada pertanyaan "terus yang membedakan H0 dan H1 apa dong?" sambil aku menatap bego, terus dia jawab "ya.. kalo H1 itu kan hipotesis yang (berbau) positif, dan H0 itu yang negatif" namun ada keraguan dalam nada suaranya. Karena pingin buktiin kata si Fe, akhirnya aku search2 lagi (padahal udah ngambil kelas statistik industri tapi belom paham2 juga hehehe). Karena aku gak terlalu suka buku statistik yang terlalu matematik (a.k.a gak paham), akhirnya aku cari yang isinya lebih banyak ceritanya daripada rumus, ketemulah buku "Intermediate Statistics for DUMMIES". Batinku "gue bgt nih judulnya". Eh benar, penjelasannya amazing! bukunya penuh joke jadi bacanya asyik bgt. secara singkat H0 adalah hipotesis/ asums...

Expect LESS.

Aku sudah sering banget dengar kata-kata diatas "Give more, expect less" , yang kurang lebih artinya "sedikit berharap banyak memberi". tapi suatu kisah tentang Nabi Muhammad SAW, membuat kata-kata itu menjadi lebih bermakna lagi buat aku. Beliau memberi contoh bahwa kita dituntut untuk memberi lebih banyak, atau memberi dengan pemberian yang lebih baik dengan contoh yang sederhana; menjawab salam. Ceritanya singkat aja. Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, seseorang datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum.” Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan “Wa’alaikum salaam wa rahmah” Orang kedua datang dengan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah” Maka Rasulullah membalas dengan, “Wa’alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh” . Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah wabarakatuhu.” Rasulullah SAW menjawab: ”Wa’alaika". perhatikan deh. Orang pertama: Keselamatan at...