Beberapa hari yang lalu aku habis nonton tafsir Al-Misbah oleh Quraish Shihab. acaranya setiap jam 3 pagi selama bulan Ramadan. saat itu ada pertanyaan dari audiensnya tentang bagaimana caranya agar kita bisa mendapat syafa'at kelak di hari akhir.
Q.Shihab menjelaskan dengan singkat saat itu bahwa makna syafa'at adalah mendapatkan perantara yang mendatangkan suatu manfaat. atau katakan saja manfaat itu antara lain pertolongan yang datang dari pihak ketiga.
Bayangkan begini, sebut saja ada seorang pembantu rumah tangga yang memecahkan perabotan berharga milik majikannya. mengetahui hal itu, majikannya marah besar kemudian hendak memberi hukuman kepada si pembantu. namun sang majikan ini memiliki anak semata wayang. dan selama hidupnya anak ini selalu dirawat dan diurus dengan kasih sayang oleh sang pembantu. maka ketika ibu anak tersebut akan menghukum pembantunya, anaknya pun akan menghalangi dan meminta ibunya untuk memaafkan sang pembantu. mendengar permohonan sang anak tunggalnya, ibunya pun menuruti karena sayangnya pada anaknya. dengan begitu, si pembantu telah mendapat syafa'at dari si anak, dan manfaat yang ia dapat adalah pengampunan dari sang majikan.
dengan cara yang sama, pikir saja kalau seandainya kelak timbangan keburukan kita lebih berat daripada kebaikan kita, maka tiada lain kita akan mengharap seseorang yang menolong kita untuk "membujuk" Allah agar mengampuni dosa kita hingga timbangan kebaikan kita lebih berat. tentu saja, orang itu pastilah orang yang paling disayangi dan dikasihi oleh Allah. dan tiada lain ia adalah Muhammad SAW.
sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana caranya agar kelak Muhammad SAW mau memohonkan kepada Allah agar memaafkan kita? nah, kembali ke pepatah lama "tak kenal maka tak sayang". maka kenalilah ia, Muhammad SAW.
menurutku, cara terbaik mengenal beliau adalah membaca biografi tentangnya. keagungan akhlaknya insyAllah akan membuat kita menjadi sayang dan rindu padanya. dan jika itu sudah terjadi, maka rasanya ingin selalu berdoa dan bershalawat kepada beliau seperti halnya kita selalu berdoa untuk orang yang kita sayangi. jangan sampai nanti ketika kita memohon syafa'a kepada Muhammad SAW, lalu beliau berkata "lah, kamu siapa? shalawat buat aku aja gak pernah, minta2 pertolongan" :D
yah demikianlah, terjawab sudah pertanyaanku apa manfaatnya bagi kita untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW. karena sebenarnya, tanpa berfikir apa manfaatnya untuk kita, sudah sewajarnya kita berdoa atau bershalawat untuk beliau karena jasanya (sebagai utusan Tuhan) telah menuntun manusia menuju jalan yang diberi petunjuk oleh Allah.
dan bagi yang masih bingung dengan lafaz shalawat, itu loh yang biasa kamu baca kalo lagi duduk tasyahud akhir sewaktu salat:
"Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala alii Muhammad,
kama shollaita 'ala Ibrahim, wa 'ala alii Ibrahim.
Wa baarik 'ala Muhammad, wa 'ala alii Muhammad,
kama barrakta 'ala Ibrahim, wa 'ala alii Ibrahim.
(fil 'alaamiina innaka hamiidum majiid)"
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya,
sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Dan limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya,
sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
(di seluruh alam semesta, Engkaulah yang Maha Terpuji dan Maha Mulia)"
_Albadrul muniiru, Muhammadun sholluu 'alaihi_
Q.Shihab menjelaskan dengan singkat saat itu bahwa makna syafa'at adalah mendapatkan perantara yang mendatangkan suatu manfaat. atau katakan saja manfaat itu antara lain pertolongan yang datang dari pihak ketiga.
Bayangkan begini, sebut saja ada seorang pembantu rumah tangga yang memecahkan perabotan berharga milik majikannya. mengetahui hal itu, majikannya marah besar kemudian hendak memberi hukuman kepada si pembantu. namun sang majikan ini memiliki anak semata wayang. dan selama hidupnya anak ini selalu dirawat dan diurus dengan kasih sayang oleh sang pembantu. maka ketika ibu anak tersebut akan menghukum pembantunya, anaknya pun akan menghalangi dan meminta ibunya untuk memaafkan sang pembantu. mendengar permohonan sang anak tunggalnya, ibunya pun menuruti karena sayangnya pada anaknya. dengan begitu, si pembantu telah mendapat syafa'at dari si anak, dan manfaat yang ia dapat adalah pengampunan dari sang majikan.
dengan cara yang sama, pikir saja kalau seandainya kelak timbangan keburukan kita lebih berat daripada kebaikan kita, maka tiada lain kita akan mengharap seseorang yang menolong kita untuk "membujuk" Allah agar mengampuni dosa kita hingga timbangan kebaikan kita lebih berat. tentu saja, orang itu pastilah orang yang paling disayangi dan dikasihi oleh Allah. dan tiada lain ia adalah Muhammad SAW.
sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana caranya agar kelak Muhammad SAW mau memohonkan kepada Allah agar memaafkan kita? nah, kembali ke pepatah lama "tak kenal maka tak sayang". maka kenalilah ia, Muhammad SAW.
menurutku, cara terbaik mengenal beliau adalah membaca biografi tentangnya. keagungan akhlaknya insyAllah akan membuat kita menjadi sayang dan rindu padanya. dan jika itu sudah terjadi, maka rasanya ingin selalu berdoa dan bershalawat kepada beliau seperti halnya kita selalu berdoa untuk orang yang kita sayangi. jangan sampai nanti ketika kita memohon syafa'a kepada Muhammad SAW, lalu beliau berkata "lah, kamu siapa? shalawat buat aku aja gak pernah, minta2 pertolongan" :D
yah demikianlah, terjawab sudah pertanyaanku apa manfaatnya bagi kita untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW. karena sebenarnya, tanpa berfikir apa manfaatnya untuk kita, sudah sewajarnya kita berdoa atau bershalawat untuk beliau karena jasanya (sebagai utusan Tuhan) telah menuntun manusia menuju jalan yang diberi petunjuk oleh Allah.
dan bagi yang masih bingung dengan lafaz shalawat, itu loh yang biasa kamu baca kalo lagi duduk tasyahud akhir sewaktu salat:
"Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala alii Muhammad,
kama shollaita 'ala Ibrahim, wa 'ala alii Ibrahim.
Wa baarik 'ala Muhammad, wa 'ala alii Muhammad,
kama barrakta 'ala Ibrahim, wa 'ala alii Ibrahim.
(fil 'alaamiina innaka hamiidum majiid)"
"Ya Tuhan kami, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya,
sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Dan limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya,
sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya.
(di seluruh alam semesta, Engkaulah yang Maha Terpuji dan Maha Mulia)"
_Albadrul muniiru, Muhammadun sholluu 'alaihi_
Comments
Post a Comment