Seberapa Luas Alam Semesta?
Suatu hari aku baca buku tentang seorang.. hmmm... kita katakan saja cendekiawan timur tengah, bernama Abu Nawas.
Cerita singkatnya begini, pada suatu hari seorang Raja merasa gundah hatinya. Kegundahan itu disebabkan karena dia memiliki dua pertanyaan yang belum Ia temukan jawabannya.
Karena tak kunjung menemukan jawaban, akhirnya Dia menyuruh pengawalnya untuk mencari orang pintar. Setelah sekian banyak orang pintar yang datang, namun tak ada satupun yang mampu menjawab pertanyaan Beliau dengan memuaskan, hingga akhirnya Abu Nawas dipanggil.
Abu Nawas: ada apa baginda Raja memanggil hamba?
Raja: aku memiliki dua pertanyaan dan belum menemukan jawabannya. Aku ingin kau menjawabnya. pertanyaan pertama, mana yang lebih banyak, ikan di laut atau bintang di langit?
Abu Nawas: itu mudah Baginda. tentu saja ikan di laut lebih banyak. hamba tidak tau berapa jumlah ikan atau bintang. tapi kita melihat ikan dipancing setiap hari oleh nelayan tapi selalu tersedia dan tidak pernah habis, berbeda dengan bintang yang tentu saja banyak karena tidak pernah diambil :D
Baginda tersenyum puas lalu...
Raja: baiklah pertanyaan kedua, seberapa luas alam semesta?
Abu nawas berpikir dan berpikir hingga akhirnya tersenyum...
Abu nawas: itu juga mudah Baginda. Luas alam semesta adalah seluas pikiran manusia. Ketidakterbatasan muncul karena keterbatasan. karena pikiran manusia terbatas, sehingga alam semesta yang lebih luas dari pikiran manusia menjadi tidak terbatas. Jadi seberapa mampu Baginda memikirkan luas alam semesta, seluas itulah alam semesta.
Baginda mengangguk bahagia dan puas, Abu Nawas pun pulang membawa sekantung emas =)
Semoga Anda bisa memahami pemikiran Abu Nawas yang cerdas tadi. Kalo sebelumnya ada yang berfikir jawabannya adalah angka, maaf saya mengecewakan Anda :) Tapi pertanyaan Raja tadi tidak bisa dijawab dengan ilmu eksak, melainkan dengan kebijaksanaan.
Suatu hari aku baca buku tentang seorang.. hmmm... kita katakan saja cendekiawan timur tengah, bernama Abu Nawas.
Cerita singkatnya begini, pada suatu hari seorang Raja merasa gundah hatinya. Kegundahan itu disebabkan karena dia memiliki dua pertanyaan yang belum Ia temukan jawabannya.
Karena tak kunjung menemukan jawaban, akhirnya Dia menyuruh pengawalnya untuk mencari orang pintar. Setelah sekian banyak orang pintar yang datang, namun tak ada satupun yang mampu menjawab pertanyaan Beliau dengan memuaskan, hingga akhirnya Abu Nawas dipanggil.
Abu Nawas: ada apa baginda Raja memanggil hamba?
Raja: aku memiliki dua pertanyaan dan belum menemukan jawabannya. Aku ingin kau menjawabnya. pertanyaan pertama, mana yang lebih banyak, ikan di laut atau bintang di langit?
Abu Nawas: itu mudah Baginda. tentu saja ikan di laut lebih banyak. hamba tidak tau berapa jumlah ikan atau bintang. tapi kita melihat ikan dipancing setiap hari oleh nelayan tapi selalu tersedia dan tidak pernah habis, berbeda dengan bintang yang tentu saja banyak karena tidak pernah diambil :D
Baginda tersenyum puas lalu...
Raja: baiklah pertanyaan kedua, seberapa luas alam semesta?
Abu nawas berpikir dan berpikir hingga akhirnya tersenyum...
Abu nawas: itu juga mudah Baginda. Luas alam semesta adalah seluas pikiran manusia. Ketidakterbatasan muncul karena keterbatasan. karena pikiran manusia terbatas, sehingga alam semesta yang lebih luas dari pikiran manusia menjadi tidak terbatas. Jadi seberapa mampu Baginda memikirkan luas alam semesta, seluas itulah alam semesta.
Baginda mengangguk bahagia dan puas, Abu Nawas pun pulang membawa sekantung emas =)
Semoga Anda bisa memahami pemikiran Abu Nawas yang cerdas tadi. Kalo sebelumnya ada yang berfikir jawabannya adalah angka, maaf saya mengecewakan Anda :) Tapi pertanyaan Raja tadi tidak bisa dijawab dengan ilmu eksak, melainkan dengan kebijaksanaan.
Comments
Post a Comment