Skip to main content

Canggihnya Changi hingga Romantisme Marina Bay

Awalnya yang punya ide sih sodaraku: Imanta dan Fikri, gara-gara ngelihat tiket promo Mandala dari JKT ke Singapore yang murah daripada biasanya, they started to think of having some vacations there. tapi terus si Imanta keceplosan pamer kalo mau ke Singapore, akhir kata lah aku juga ngerengek minta ikut. buatku sih traveling rame2 lebih seru daripada sendirian, selain bisa konyol-konyolan bareng, kalo sewa penginapan juga lebih murah karena bisa patungan.

Tanggal 31 desember 2010 kita nyampe di bandara Changi. niatnya sih tahun baru di tengah kota, tapi apa daya sampe di bandara aja udah jam 23.59 :D keliling bentar di sekitar bandara cari informasi transportasi umum buat ke kota, tapi dasar nasib bus maupun MRT (kereta bawah tanah) sudah berhenti beroperasi jam segitu. karena gak punya pilihan akhirnya kita pilih taksi.

Fikri 
Berbeda dengan bandara Jogja yang biasanya sopir taksi berlomba-lomba satu sama lain nawarin jasa begitu kita keluar dari pintu arrival, tapi disana kami harus mengantri dan petugasnya yang mengatur setiap taksi untuk ditumpangi bergiliran. bagus juga sih, jadi gak ada kasus sopir taksi ngibulin ngasih harga tinggi dsb. dan itu juga berarti semua punya kesempatan yang sama untuk dapat penumpang, so mereka gak perlu bersaing sengit.

Berhubung kita berlima, si Fikri dah mikir "bisa gak ya berlima tapi satu taksi aja?" sebenarnya sih bisa, tapi boleh gak? Akhirnya dia nanya ke petugasnya "No no! two!". yah.. coba kalo di Jogja pasti boleh deh.

Tiba giliran dapet taksi, kita keluar dari antrian dan menuju satu taksi yang sama, niatnya sih pingin berunding dulu nih mau turun dimana, eh si petugasnya teriak2 "hey, two!!" sambil ngangkat kedua jari telunjuk dan jari tengahnya. iyaaaaa ngertiiiii.. siapa juga yang mau sesak-sesakan di satu taksi.

Setelah kurang lebih 25 menit sampai juga di Jl. Lada Putih, di jalan ini berderet perumahan yang dimanfaatkan sebagai tempat penginapan, satu kamarnya bisa buat 5 orang, pas bgt kan... semua Fikri yang atur, maklum doi dah pernah ke negara ini sebelumnya, jadi kita semua berkiblat padanya.

bad luck ronde 2, ternyata kamarnya pada full, dan seingatku itu udah sekitar jam 1 pagi. kita diberitau kalo kamarnya baru kosong jam 10 pagi. jadilah untuk malam itu kita semua tidur di kursi ruang tamu dengan kenyamanan seadanya, walaupun sebelumnya kita sempetin keluar dulu cari makan ke sekitar jalan Orchard yang ternyata cuma 5 menit dari situ.

01-01-11.
day one: Sentosa island.
setelah kemaren di bandara ngambil peta kota dan peta rute MRT, dengan bantuan peta2 itu kita start dari stasiun MRT di Orchard menuju ke Vivo city, dan dari situ ganti monorel ke Sentosa. sebenarnya konsep Sentosa ini sama dengan Dufan, ya isinya wahana hiburan, tapi jauh lebih bagus dan oye tentunya. Salah satu yang paling famous adalah Universal Studio, kabarnya sih tempat shoot film2 universal e.g. Shrek, Madagascar dll. tapi kita gak masuk, bukan karena tiketnya yang memang sold-out, tapi lebih karena gak ada duit hehe.. masuknya aja untuk dewasa SGD 72 (Rp504rb), itu belum atraksi2 yang lainnya. secara umum semua atraksi diklasifikasikan berdasarkan temanya, antara lain: Fun and Relaxation, Loving Nature (buat pecinta alam), Amazing Adrenaline (buat yang suka adventure), Wildlife Package dll. karena kami adalah orang2 yang mumpung (mumpung tiket pesawat murah jadi pergi), so cuma keliling Sentosa tapi gak main di satupun atraksinya. ya lumayanlah dah bakar kalori.

Salut juga ama negara ini, sebenarnya Singapore gak punya potensi sumber daya alam, dan dari sisi pariwisata semuanya human-made sampai pantainya aja buatan bukan natural, tapi ya banyak yang ngunjungi. di Indonesia pantai yang bagus banyak bgt tapi cuma sedikit yang keexplore. intinya tanpa mengandalkan potensi alamiah, mereka bisa menciptakan potensi mereka sendiri.


02-01-11
day two: Chinatown dan Marina Bay (Merlion Park).
Karena waktu kami yang cuma 2 hari, jadi hari terakhir kita pake buat shoping :D tapi bukan shoping di mall2 Singapore yang terkenal itu, melainkan di Chinatown! selain murah juga bisa nawar, ya kita bgt lah! :D seperti namanya suasananya so Chinese, lentera merah menggantung dimana-mana, patung kucing dengan tangan ngayun depan belakang kepajang di semua toko. kebanyakan toko menjual borongan untuk item-item kecil jadi 3 for $5, 6 for $10 dsb, kecuali untuk pajangan2 yang agak besar biasanya dijual per satuan. berhenti di salah satu toko, kita mulai sibuk cari pernak-pernik buat oleh2. dan seperti biasa buah tangan favorit: kalo gak magnet kulkas, piringan, gantungan kunci.. ya oleh2 mutlak :)) karena aku belinya mayan banyak, penjualnya ngasih hadiah "this is bonus ah.." katanya sambil masukin hadiahnya ke plastik belanjaanku, "sie sie" jawabku sok Chinese :D
"eh fik, aku dapat bonus looh" pamerku ke Fikri. "loh aku ko gak dapat sih" terus kembali ke penjual tadi dan protes dengan logat Singlish "you gave bonus to my friend, you didn't give it to me, I bought a lot laaaahh.." sambil nunjukin barang2 yang udah dibeli dan emg hampir sama banyaknya ama aku. dasar Fikri gak mau kalah :D

Setelah puas keliling Chinatown, we were headed to Marina Bay! ini adalah bagian terbaik karena patung Merlion- landmarknya Singapore ada disana, selain itu pemandangan danau dan gedung2 modern di sekitarnya juga worthy untuk dinikmati.

Imanta sibuk ngambil gambar sana-sini, maklum jiwa fotografinya keluar, tapi kalo aku lebih suka menikmati suasana malamnya yang romantis bgt. Marina Bay sukses memadukan modernitas bangunan dengan eksotisme sungai. Bangunan-bangunan modern berdiri mencakar langit mengelilingi Singapore River, di sisi lain lampu-lampu yang menghiasi jembatan warnanya berubah setiap beberapa menit, lampu-lampu jalan di pinggir danau yang remang  juga menimbulkan kesan gimanaaa gitu, kehabisan kata aku menggambarkannya. Ditambah lagi ada cruise river (mengarungi sungai diatas perahu kayak venesia gitu), yang bikin ngiri itu makan di restoran pinggir sungai sambil menikmati suasana malam Marina Bay. udah gitu konsep restorannya candle light dinner. 

Buat yang lagi kasmaran jalan-jalan sama soulmate menyusuri pinggiran sungai atau naik cruise river adalah pilihan yang tepat. apalagi kalo ditemani dengan lagu I'll be-nya Edwin McCain sebagai soundtracknya:
...
I'll be.. you're crying shoulder..
I'll be.. love suicide..
I'll be.. better when I'm older..
I'll be.. the greatest fan of your life...
...

Dan buat yang lagi patah hati diputusin kekasih juga jangan mau kalah. Merenung dan meratapi nasib di pinggir jembatan sambil ngeliat sepasang kekasih yang lagi cruise river juga asik, tapi soundtrracknya juga harus sesuai. kayaknya lagu Justin Bieber yang satu ini tepat deh:
...
does he/she love you the way I can?
did you forget all the plans that you made with me?
cause baby I didn't..
That should be me holding your hand..
That should be me making you laugh..
That should be me.. this is so sad..
That should be me.. that should be me..
That should be me feeling your kiss..
That should be me buying you gifts..
This is so wrong.. I can't go on.. till you believe..
That should be me..
...
nah, begitu lagunya habis terjun deh ke sungai.


Setelah puas dengan Marina Bay, kami bersiap menuju ke bandara Changi. penerbangan kami kembali ke Jakarta pukul 00.45 (sampai akhirnya Mandala delay dan membuatnya menjadi 02.35). ternyata banyak juga yang balik ke Jkt malam itu, dan ditambah servis Mandala yang kurang memuaskan, jadilah ngantri hampir 2 jam buat chekc-in. kami semua jengkel dibuatnya, tapi rasa jengkel itu segera hilang sesaat setelah kami memasuki ruang departure bandara Changi. tau kenapa??
because Changi is the world's  most awarded airport! dan kita dibuat betah banger di dalamnya.

Sebenarnya sih awal masuk biasa aja, kayak bandara internasional pada umumnya. tapi setelah melihat kanan kiri sambil dorong troli, tiba-tiba Fikri bilang "eh vir, aku kesitu bentar ya, mau ngenet". "dimana? emang ada" tanyaku penasaran dan semangat. "itu ada free internet service". wah kesalahan, dia telah menyebutkan kata free, langsung lah kutarik troliku balik menuju tempat yang dimaksud "ikuuuuuuuuutt!!" padahal baru 2 hari gak ngenet tapi berasa udah sebulan.

Aku suka free-nya Singapore, gratis tapi tetap high quality service, speed koneksinya ngalahin speedy.. TOP bgt lah! Setelah mulai bosan ngenet, aku mulai heran ko ada banyak monitor ya, terlalu banyak untuk free internet service. tapi setelah aku baca lebih dekat tulisan diatasnya: free 3D gaming zone. weits, gak boleh dilewatin ini. gamenya keren sekelas Need for Speed gitu, benar2 game apik, bukan ecek-ecek kyk Mario Bros.

Gak jauh dari situ ada free 3D cinema lengkap dengan kacamatanya juga, kursinya pun dibuat nyaman bgt. sedangkan orang2 yang lebih tua biasanya lebih suka nonton sepak bola di layar lebar. wah.. ini sih bukan airport. but I feel like home.

Imanta
Kita sibuk coba semua hiburan di Changi sampai lupa pesawatnya boarding jam berapa. salah satu yang paling favorit adalah Photo Me. jadi disitu kita foto instan, terus foto-fotonya akan ditampilkan secara random di layar gede, ntar orang2 pada ngeliatin foto kita gitu.. hahaha.. ide simpel tapi ternyata bisa nyenengin.

Pokoknya setiap ngeliatin mainan baru, kita langsung excited "eh yang ini apaa nih? cobain cobain.." biasanya beberapa detik pertama kita mengamati dulu cara mainnya.. tapi begitu udah paham langsung deh berlomba, norak bgt lah.. tapi bodo amat, yang penting we were happy. Wew betah bgt deh di Changi. si Imanta yang parah, saking betahnya sampe berdoa Mandala delay lebih lama lagi.

Photo Me screen show
Notes from traveling:
1. di S'pore semua2 mahal. untuk penginapan ada baiknya nebeng di rumah temen kalo ada, atau memanfaatkan hospitality network. kecuali barang elektronik memang murah2, lebih murah dibanding di Indonesia, apalagi kalo beli barang yang ada tanda tax-free, nanti tax yang dikenakan saat membeli akan direfund di bandara dengan menunjukkan bukti pembelian.
2. selalu perhatikan tanda2 apalagi yang berbau larangan, karena kalo ngelanggar gak maen2 dendanya. ada banyak cctv yang mengintai di public service. kalo mereka aja bisa taat dan tertib masa kita gak.
3. kalo mau mengunjungi Marina Bay malam aja, coz pagi/siang kurang dapat romantismenya hehe..
4. jangan lupa ambil peta pas nyampe di bandara, sangat membantu nanti. dan gak usah khawatir, free!

- end.

Source of photos: Anugrah Imanta

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perbedaan Confidence Level dan Significance Level dalam Statistik

"Kenapa harus 95% confidence level?" tanya Anton, mahasiswa yang duduknya selalu di baris paling belakang sayap kiri. Sebuah pertanyaan yang bahkan ahli statistik pun memilih untuk mengatakan itu sebagai nilai moderate biar tidak memusingkan mahasiswa. Pak Zaki hanya manggut menunggu usaha tim presenter untuk menjawab pertanyaan klasik tersebut. Pandu yang paling vokal diantara anggota lainnya mulai membuka suara. Aku memperhatikan sesaat jawabannya. Tidak paham. -- Brain Games sebuah acara menarik di channel National Geographic menghibur diriku sore itu. Seorang pesulap mendekati pria secara acak untuk diajak bermain. "Kau tau berapa panjang sungai Amazon?" tanya si pesulap. Pria tersebut dengan segera menggelengkan kepala. Tampak soalnya terlalu susah. "Baiklah, biar aku permudah. Sebut saja sebuah interval angka antara berapa dan berapa kilometer panjangnya" kembali si pesulap menantangnya. 1 detik... 2 detik... 3 de...

Bagaimana Menentukan Ho dan H1?

Aku pernah berdiskusi dengan temanku Fe tentang penentuan hipotesis dalam statistik. waktu itu lagi bahas hm.. regresi linear kalo gak salah.. setelah lama ngobrol sambil aku bolak- balik catatannya dia yang super rapi itu, sampailah aku pada pertanyaan "terus yang membedakan H0 dan H1 apa dong?" sambil aku menatap bego, terus dia jawab "ya.. kalo H1 itu kan hipotesis yang (berbau) positif, dan H0 itu yang negatif" namun ada keraguan dalam nada suaranya. Karena pingin buktiin kata si Fe, akhirnya aku search2 lagi (padahal udah ngambil kelas statistik industri tapi belom paham2 juga hehehe). Karena aku gak terlalu suka buku statistik yang terlalu matematik (a.k.a gak paham), akhirnya aku cari yang isinya lebih banyak ceritanya daripada rumus, ketemulah buku "Intermediate Statistics for DUMMIES". Batinku "gue bgt nih judulnya". Eh benar, penjelasannya amazing! bukunya penuh joke jadi bacanya asyik bgt. secara singkat H0 adalah hipotesis/ asums...

Expect LESS.

Aku sudah sering banget dengar kata-kata diatas "Give more, expect less" , yang kurang lebih artinya "sedikit berharap banyak memberi". tapi suatu kisah tentang Nabi Muhammad SAW, membuat kata-kata itu menjadi lebih bermakna lagi buat aku. Beliau memberi contoh bahwa kita dituntut untuk memberi lebih banyak, atau memberi dengan pemberian yang lebih baik dengan contoh yang sederhana; menjawab salam. Ceritanya singkat aja. Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, seseorang datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum.” Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan “Wa’alaikum salaam wa rahmah” Orang kedua datang dengan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah” Maka Rasulullah membalas dengan, “Wa’alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh” . Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah wabarakatuhu.” Rasulullah SAW menjawab: ”Wa’alaika". perhatikan deh. Orang pertama: Keselamatan at...