Ditemani Lucas dan adiknya, Bella; mereka berdua cowok dengan perawakan yang tinggi, kami jalan menuju Halte Seelcheid. Di tengah perjalanan, Bella menawarkan permen karet. Entah mungkin karena terlalu dingin, tanganku bahkan tidak cekatan membuka bungkusnya, gemetar seolah saraf motorikku mati.
"ah let me help you" tawar Bella.
"you know what" lanjutnya, "if we walk in a row like this, you look like our little sister from the back, cute and small hahaha"
-_-"
Perjalanan dengan kereta S12 menuju Cologne memakan waktu hampir 1 jam. Setiba disana, aku disambut dengan pemandangan megah Cologne Cathedral. Salah satu katedral terbesar di Jerman ada di kota ini. Buatku ini sungguh unik, sebuah katedral peninggalan sejarah yang berada tepat di stasiun pusat tengah kota. Ya bayangkan melihat Candi Borobudur di Malioboro.
Inilah pusat kota Cologne, semua landmark ternamanya ada disini, di satu tempat. Jembatan Hohenzollern, Cathedral, Museum Cokelat hingga pusat shopping. Di tengah square berbagai orang menjajakan jasanya untuk dinikmati, pelukis, musisi, pesulap semuanya berharap dilemparkan receh ke atas kain yang mereka rentangkan.
Rosenmontag Carnaval juga menambah meriah suasana di pusat kota. Berbagai orang menggunakan kostum aneh dengan dandanan mencolok berbaur sepanjang jalan. Bau bir dimana-mana, orang mabuk pun berkeliaran. Tapi uniknya, tidak ada yang mengganggu yang lainnya. Mereka minum dan mabuk tapi tidak mencelakai orang lain. Penganiayaan untuk diri sendiri saja.
Malam ini aku masih tinggal di Seelcheid, perjanjianku adalah menginap selama dua malam disana, besok aku akan kembali lagi ke Cologne dan menetap untuk memulai tujuan studiku. Beruntung perjalanan ini sudah aku rencanakan dengan matang. Tidak seperti beberapa seniorku yang harus menetap di hostel selama seminggu sementara mencari tempat kos, aku telah menemukan kos jauh sebelum aku ke Jerman, membuat perjanjian biaya dan waktu kedatangan.
Sejauh ini semua sempurna.
"ah let me help you" tawar Bella.
"you know what" lanjutnya, "if we walk in a row like this, you look like our little sister from the back, cute and small hahaha"
-_-"
Perjalanan dengan kereta S12 menuju Cologne memakan waktu hampir 1 jam. Setiba disana, aku disambut dengan pemandangan megah Cologne Cathedral. Salah satu katedral terbesar di Jerman ada di kota ini. Buatku ini sungguh unik, sebuah katedral peninggalan sejarah yang berada tepat di stasiun pusat tengah kota. Ya bayangkan melihat Candi Borobudur di Malioboro.
![]() |
| The crowd at Cologne Cathedral during the Rosenmontag Festival |
Inilah pusat kota Cologne, semua landmark ternamanya ada disini, di satu tempat. Jembatan Hohenzollern, Cathedral, Museum Cokelat hingga pusat shopping. Di tengah square berbagai orang menjajakan jasanya untuk dinikmati, pelukis, musisi, pesulap semuanya berharap dilemparkan receh ke atas kain yang mereka rentangkan.
Rosenmontag Carnaval juga menambah meriah suasana di pusat kota. Berbagai orang menggunakan kostum aneh dengan dandanan mencolok berbaur sepanjang jalan. Bau bir dimana-mana, orang mabuk pun berkeliaran. Tapi uniknya, tidak ada yang mengganggu yang lainnya. Mereka minum dan mabuk tapi tidak mencelakai orang lain. Penganiayaan untuk diri sendiri saja.
Malam ini aku masih tinggal di Seelcheid, perjanjianku adalah menginap selama dua malam disana, besok aku akan kembali lagi ke Cologne dan menetap untuk memulai tujuan studiku. Beruntung perjalanan ini sudah aku rencanakan dengan matang. Tidak seperti beberapa seniorku yang harus menetap di hostel selama seminggu sementara mencari tempat kos, aku telah menemukan kos jauh sebelum aku ke Jerman, membuat perjanjian biaya dan waktu kedatangan.
Sejauh ini semua sempurna.

Comments
Post a Comment