Skip to main content

Expect LESS.


Aku sudah sering banget dengar kata-kata diatas "Give more, expect less", yang kurang lebih artinya "sedikit berharap banyak memberi". tapi suatu kisah tentang Nabi Muhammad SAW, membuat kata-kata itu menjadi lebih bermakna lagi buat aku. Beliau memberi contoh bahwa kita dituntut untuk memberi lebih banyak, atau memberi dengan pemberian yang lebih baik dengan contoh yang sederhana; menjawab salam.

Ceritanya singkat aja.
Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, seseorang datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum.” Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan “Wa’alaikum salaam wa rahmah” Orang kedua datang dengan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah” Maka Rasulullah membalas dengan, “Wa’alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh” . Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah wabarakatuhu.” Rasulullah SAW menjawab: ”Wa’alaika".

perhatikan deh.
Orang pertama: Keselamatan atasmu
Rasulullah menjawab: Keselamatan dan rahmat Allah atasmu

Orang kedua: Keselamatan dan rahmat Allah atasmu
Rasulullah menjawab: Keselamatan, rahmat dan berkah Allah atasmu

Orang ketiga: Keselamatan, rahmat dan berkah Allah atasmu
Rasulullah menjawab: dan kepadamu

Yang ketiga singkat ya, tapi bukan karena Rasulullah SAW tidak punya jawaban yang lebih panjang lagi, tapi karena itulah salam yang paling komplit, sehingga Beliau cukup balas "dan kepadamu" yang maksudnya doa dalam salam yang kau ucapkan, aku berikan juga untukmu, sama komplitnya.
Kalaupun ada salam yang lebih komplit lagi, aku yakin Rasulullah SAW akan terus menjawab dengan salam yang lebih baik daripada salam yang disampaikan padanya.

Aku juga jadi ingat satu kata-kata bijak:
"in the end, what will matter is not what you received, but what you gave, not what you learned but what you taught, not your success but your significance"
Pada akhirnya, apa yang paling penting bukanlah apa yang kamu terima, tapi apa yang kamu beri, bukan apa yang kamu pelajari, tapi apa yang kamu ajarkan, bukan kesuksesanmu tapi pengaruhmu (dari kesuksesan itu).

Source of picture: point the cursor on the picture.

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Menentukan Ho dan H1?

Aku pernah berdiskusi dengan temanku Fe tentang penentuan hipotesis dalam statistik. waktu itu lagi bahas hm.. regresi linear kalo gak salah.. setelah lama ngobrol sambil aku bolak- balik catatannya dia yang super rapi itu, sampailah aku pada pertanyaan "terus yang membedakan H0 dan H1 apa dong?" sambil aku menatap bego, terus dia jawab "ya.. kalo H1 itu kan hipotesis yang (berbau) positif, dan H0 itu yang negatif" namun ada keraguan dalam nada suaranya. Karena pingin buktiin kata si Fe, akhirnya aku search2 lagi (padahal udah ngambil kelas statistik industri tapi belom paham2 juga hehehe). Karena aku gak terlalu suka buku statistik yang terlalu matematik (a.k.a gak paham), akhirnya aku cari yang isinya lebih banyak ceritanya daripada rumus, ketemulah buku "Intermediate Statistics for DUMMIES". Batinku "gue bgt nih judulnya". Eh benar, penjelasannya amazing! bukunya penuh joke jadi bacanya asyik bgt. secara singkat H0 adalah hipotesis/ asums

Perbedaan Confidence Level dan Significance Level dalam Statistik

"Kenapa harus 95% confidence level?" tanya Anton, mahasiswa yang duduknya selalu di baris paling belakang sayap kiri. Sebuah pertanyaan yang bahkan ahli statistik pun memilih untuk mengatakan itu sebagai nilai moderate biar tidak memusingkan mahasiswa. Pak Zaki hanya manggut menunggu usaha tim presenter untuk menjawab pertanyaan klasik tersebut. Pandu yang paling vokal diantara anggota lainnya mulai membuka suara. Aku memperhatikan sesaat jawabannya. Tidak paham. -- Brain Games sebuah acara menarik di channel National Geographic menghibur diriku sore itu. Seorang pesulap mendekati pria secara acak untuk diajak bermain. "Kau tau berapa panjang sungai Amazon?" tanya si pesulap. Pria tersebut dengan segera menggelengkan kepala. Tampak soalnya terlalu susah. "Baiklah, biar aku permudah. Sebut saja sebuah interval angka antara berapa dan berapa kilometer panjangnya" kembali si pesulap menantangnya. 1 detik... 2 detik... 3 de