Skip to main content

Sang Makhluk

Alunan musik instrumental mengalun lembut di telinga.
Makhluk itu kembali hadir
Bukan karena malam menyelimuti
Bukan pula karena tanpa teman tidur yang menemani

Ingatanku berjalan mundur ke masa itu
Masa perkenalanku dengannya
Masa yang tidak akan pernah terlupa
Makhuk yang telah menemaniku dalam setengah tahun perjalananku saat itu

I'm trying to catch a plane that I know I can't. At Merheim Hospital.
Tertidur di atas ranjang menghadap jendela di lantai 2
Sang makhluk mengajak memandang langit malam yang cerah
Bintang dan bulan tampak jelas dari kejauhan
Meskipun dedaunan musim semi mulai menghalangi penglihatan


Sang makhluk berkata:
"Hei lihat, sebuah pesawat terbang melintas"
Dengan suara lembut dia melanjutkan:
"Kau akan ada di atas itu kelak, melihat tempat ini dari ketinggian dan berkata semua sudah selesai"



Park at Merheim Hospital
Demikian sang makhluk begitu setia menemani
Terkadang ia berubah menjadi suara dalam pikiran
Lalu di lain waktu berubah menjadi suara dalam hati
Dan terkadang menjadi air mata dalam tangisan

Seperti semua pertemuan, akan selalu memiliki perpisahan

Waktu berlalu...

Hingga malam ini, aku bertemu lagi dengannya.
Tidak ada yang berucap
Bukan karena tidak ada bahan obrolan
Melainkan keheningan adalah bahasanya
Waktu yang terbuang dalam perenungan adalah isi percakapannya

Di awal pertemuan ini sang makhluk yang bernama Kesepian memelukku sambil berkata:
"Lama tidak berjumpa, semoga kau senang kita bertemu lagi".



Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Menentukan Ho dan H1?

Aku pernah berdiskusi dengan temanku Fe tentang penentuan hipotesis dalam statistik. waktu itu lagi bahas hm.. regresi linear kalo gak salah.. setelah lama ngobrol sambil aku bolak- balik catatannya dia yang super rapi itu, sampailah aku pada pertanyaan "terus yang membedakan H0 dan H1 apa dong?" sambil aku menatap bego, terus dia jawab "ya.. kalo H1 itu kan hipotesis yang (berbau) positif, dan H0 itu yang negatif" namun ada keraguan dalam nada suaranya. Karena pingin buktiin kata si Fe, akhirnya aku search2 lagi (padahal udah ngambil kelas statistik industri tapi belom paham2 juga hehehe). Karena aku gak terlalu suka buku statistik yang terlalu matematik (a.k.a gak paham), akhirnya aku cari yang isinya lebih banyak ceritanya daripada rumus, ketemulah buku "Intermediate Statistics for DUMMIES". Batinku "gue bgt nih judulnya". Eh benar, penjelasannya amazing! bukunya penuh joke jadi bacanya asyik bgt. secara singkat H0 adalah hipotesis/ asums

Expect LESS.

Aku sudah sering banget dengar kata-kata diatas "Give more, expect less" , yang kurang lebih artinya "sedikit berharap banyak memberi". tapi suatu kisah tentang Nabi Muhammad SAW, membuat kata-kata itu menjadi lebih bermakna lagi buat aku. Beliau memberi contoh bahwa kita dituntut untuk memberi lebih banyak, atau memberi dengan pemberian yang lebih baik dengan contoh yang sederhana; menjawab salam. Ceritanya singkat aja. Suatu hari ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabatnya, seseorang datang dan mengucapkan, “Assalaamu’alaikum.” Maka Rasulullah SAW pun membalas dengan ucapan “Wa’alaikum salaam wa rahmah” Orang kedua datang dengan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah” Maka Rasulullah membalas dengan, “Wa’alaikum salaam wa rahmatullah wabarakatuh” . Ketika orang ketiga datang dan mengucapkan “Assalaamu’alaikum wa rahmatullah wabarakatuhu.” Rasulullah SAW menjawab: ”Wa’alaika". perhatikan deh. Orang pertama: Keselamatan at

Perbedaan Confidence Level dan Significance Level dalam Statistik

"Kenapa harus 95% confidence level?" tanya Anton, mahasiswa yang duduknya selalu di baris paling belakang sayap kiri. Sebuah pertanyaan yang bahkan ahli statistik pun memilih untuk mengatakan itu sebagai nilai moderate biar tidak memusingkan mahasiswa. Pak Zaki hanya manggut menunggu usaha tim presenter untuk menjawab pertanyaan klasik tersebut. Pandu yang paling vokal diantara anggota lainnya mulai membuka suara. Aku memperhatikan sesaat jawabannya. Tidak paham. -- Brain Games sebuah acara menarik di channel National Geographic menghibur diriku sore itu. Seorang pesulap mendekati pria secara acak untuk diajak bermain. "Kau tau berapa panjang sungai Amazon?" tanya si pesulap. Pria tersebut dengan segera menggelengkan kepala. Tampak soalnya terlalu susah. "Baiklah, biar aku permudah. Sebut saja sebuah interval angka antara berapa dan berapa kilometer panjangnya" kembali si pesulap menantangnya. 1 detik... 2 detik... 3 de